🦙 Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic System
koneksikanalat gps dengan port usb di komputer, menghidupkan alat gps dan tunggu sampai alat gps dideteksi dan siap. buka quantum gis buka project-file mapslatihan\tut 9-1 gps referensi anda bisa lihat citra satelit geo-eye (dari bingmaps) dan satu lapisan dengan jalan sekitar kantor bappeda prov.
VideoTutorial e-Learning untuk Dosen Panduan e-Learning untuk Mahasiswa.
Denganmelihat format gambar yang sudah disupport oleh Adobe Photoshop, maka kita akan semakin mudah dalam melakukan pengolahan gambar atau foto yang kita miliki. Pelajari lebih lanjut. Demikian pembahasan mengenai cara untuk membuka file hasil scanning dengan Adobe Photoshop yaitu dengan menggunakan menu Open.
Beberapaaplikasinya sudah muncul di pasaran. Ada pula yang mengklaim bisa bertahan hingga ribuan tahun. "Namun kami yakin apa yang kami temukan ini merupakan solusi untuk penyimpanan data selama-lamanya," sebut Zhang. Untuk menyimpan data, teknik yang digunakan tim peneliti adalah dengan femtosecond (fs) laser yang menembakkan gelombang ultra
Algoritmagenetik adalah kelas khusus dari algoritma evolusioner dengan menggunakan teknik yang terinspirasi oleh biologi evolusioner seperti warisan, mutasi, seleksi alam dan rekombinasi (atau crossover). Genetic Algorithm khususnya diterapkan sebagai simulasi komputer dimana sebuah populasi representasi abstrak (disebut kromosom) dari solusi
TEKNIKPEWARNAAN MOLD DAN YEAST. Mei 01, 2018 selain itu juga sistem organ di dalam tubuh pisces mempunyai system yang berbeda walaupun pada dasarnya fungsinya sama dengan makhluk yang hidup di daratan (Ostrander, 2000). ruang kosong, ER, ribosom, dan penyimpanan granula. Sementara itu, eukariotik memiliki struktur internal sel yang
Matakuliah Teknik Pengemasan dan Penyimpanan merupakan mata kuliah wajib yang menguraikan tentang konsep teknik pengemasan dan penyimpanan produk pangan, membahas tentang jenis-jenis kemasan, sifat dan karakteristiknya serta hubungannya dengan produk yang dikemas, menjelaskan kerusakan bahan pangan, sistem pelabelan dan aturan kemasan.
Pemilihanisu atau tajuk kajian lapangan merangkumi topik-topik yang telah anda. pelajari dalam mata pelajaran Geografi Tingkatan 1. Anda boleh memilih tajuk yang. bersesuaian mengikut kemampuan dengan bimbingan guru. Isu semasa berkaitan. topik yang telah anda pelajari amat sesuai dijadikan tajuk kajian lapangan.
Bagaimanakahsistem penyimpanan tenaga bateri yang digunakan dalam sistem penjanaan tenaga solar sentiasa dikekalkan? - Jun 24, 2022 - Sama seperti pelbagai jenis panel solar mengubah bagaimana sistem kuasa solar dikendalikan dan dikekalkan, pelbagai jenis bateri akan menjejaskan prestasi dan penyelenggaraan sistem solar-tambah-penyimpanan.
. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi Geospasial merupakan sebuah bidang keilmuwan baru yang mencakup Geographic Information System GIS, Remote Sensing RS, dan Global Positioning System GPS. Teknologi geospasial memungkinkan kita untuk dapat memperoleh data yang direferensikan ke bumi dan menggunakannya untuk melakukan analisis, pemodelan, simulasi, dan visualisasi. Selain itu teknologi geospasial juga dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan berdasarkan tingkat kepentingan dan prioritas sumber daya yang sebagian besar bersifat terbatas. Teknologi geospasial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Seperti mendeteksi segala sesuatu mulai dari kebutuhan kebugaran pribadi kita yaitu mengukur seberapa banyak jarak yang sudah kita tempuh selama berolahraga, kemudian ketika kita berkendara dan membutuhkan petunjuk arah kita dapat menggunakan GPS, dan sebagainya. istilah logistik senditi ialah merupakan sebuah terminologi yang umum digunakan dalam mendefinisikan suatu perpindahan yang memungkinkan adanya pergerakan manusia, hewan, barang, ataupun jasa dari satu tempat ke tempat yang lain. Bidang logistik sendiri dapat dibagi menjadi infrastruktur, kendaraan, dan operasi. transportasi merupakan hal yang penting dikarenakan keberadaannya sangat memungkinkan perkerakan manusia, hewan, barang, dan jasa melalui aspek logistik kendaraan yang dinamis dengan menggunakan infrastuktur seperti jalan raya, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, dan terowongan untuk mencapai operasional logistik. Menurut Council of Supply Chain Management Professionals CSCMP kegiatan manajemen logistik biasanya akan melibatkan manajemen armada, pemenuhan pesanan, desain jaringan logistik, perencanaan pasokan/permintaan, pengadaan, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan layanan pelanggan. Jaringan logistik meliputi pemasok, gudang, pusat distribusi, gerai ritel, bahan baku, pekerjaan dalam proses, inventaris, dan barang jadi yang bergerak di antara berbagai fasilitas yang menjadi bagian dari jaringan. Logistik merupakan salah satu fungsi penting dalam bisnis saat ini. Bahan baku dan produk selalu dipindahkan secara geografis. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, banyak perusahaan bertujuan untuk mendapatkan bagian dari pasar global dan memanfaatkan efisiensi produksi dan sumber yang lebih tinggi. Penentu utama kinerja bisnis saat ini adalah peran "fungsi logistik" dalam memastikan kelancaran aliran bahan, produk, dan informasi di seluruh rantai pasokan perusahaan. sebagian besar bisnis bertujuan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan mereka secara efektif dan tepat waktu. Oleh karena itu, logistik sangat penting untuk bisnis. Dalam sistem logistik, barang diproduksi di satu atau lebih pabrik, dikirim ke gudang untuk penyimpanan perantara, dan kemudian dikirim ke pengecer atau pelanggan. Menurut IBM Center, di dunia saat ini, dengan meningkatkan visibilitas inventaris, manajemen aset, dan informasi, logistik telah muncul sebagai area kendali biaya utama dalam banyak operasi rantai pasokan organisasi. Salah satu tujuan utama untuk memastikan visibilitas tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan internal dan kinerja operasional. Dengan memastikan visibilitas dari pemasok ke pengguna akhir, visibilitas yang lebih besar juga dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang keseluruhan rantai pasokan mereka. Baru-baru ini, logistik menjadi lebih menonjol dan telah diakui sebagai faktor penting untuk keunggulan kompetitif. Karena logistik terkait dengan semua area rantai pasokan, visibilitas yang lebih tinggi dalam logistik pada akhirnya dapat memberikan pengakuan yang lebih besar mengenai keseluruhan rantai pasokan. Oleh karena itu, untuk memastikan visibilitas yang tinggi dari proses logistik, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan membuat suatu sistem pemantauan logistik yang berbasis pada Geographic Information System GIS atau diartikan menjadi Sistem Informasi Geografis SIG. Sistem Informasi Geografis SIG adalah istilah yang relatif luas yang dapat merujuk pada sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Saat ini, melalui integrasi informasi geografis/spasial dan beragam informasi bisnis yang ada, informasi tersebut banyak digunakan untuk analisis berbasis spasial, penyediaan informasi, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang. Karena alasan ini, teknologi SIG dapat menjadi dasar untuk banyak aplikasi yang mendukung lokasi. SIG juga merupakan sistem informasi otomatis yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengakses, menampilkan, dan menyebarkan data geospasial. Sistem GIS modern mencakup satu atau beberapa database, dan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Saat ini, SIG kini sudah dapat memiliki lebih dari satu database, dengan teknologi pemrosesan informasi yang lengkap. Data yang diolah akan disimpan oleh sistem informasi geografis tidak hanya menjadi acuan spasial tetapi juga temporal. Sistem informasi geografis ini membantu dalam pengoptimalan logistik serta manajemen transportasi. Untuk memastikan profitabilitas dan keandalan dari transportasi, dengan menggunakan perencanaan transportasi SIG yang memungkinkan anda untuk mengelola infrastruktur, menyusun jadwal lalu lintas, mengintegrasikannya ke sistem informasi untuk penumpang, layanan darurat, merencanakan volume lalu lintas, maupun dalam kegiatan pemasaran. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Geographic Information System GIS atau Sistem Informasi Geografi SIG adalah teknologi komprehensif yang berfungsi untuk mengkompilasi, menganalisis, serta mengarsipkan volume data ekstensif. Sistem ini memiliki struktur manajemen yang dan mendapat dukungan, sehingga dapat membantu kegiatan pertambangan. Adapun sistem ini menggunakan Software Pertambangan dalam membantu kegiatan pengelolaannya. Dalam menjalankan industri pertambangan, teknologi sangatlah penting, sebab dapat membantu proses pencarian, pengekstrakan, serta pengelolaan sumber daya mineral. Adapun industri ini bersifat spasial, sehingga penggunaan teknologi akan sangat membantu dalam mengawasi setiap kegiatan para pekerja. Dengan GIS, perusahaan dapat mengoperasikan kegiatan pertambangan dengan lebih efisien dan penuh tanggung jawab. Dalam hal ini, penggunaan Software Mining terbaik juga akan membantu dalam memaksimalkan kinerja perusahaan. Berikut penjelasan pentingnya penggunaan GIS pada industri pertambangan! Daftar Isi Apa itu Geographic Information System? Apa itu Geographic Information System Mapping? Komponen Utama Geographic Information System Tipe Data Geographic Information System Bagaimana Cara Kerja Geographic Information System? Manfaat Menggunakan Geographic Information System pada Industri Pertambangan Industri Lain yang Dapat Menggunakan GIS Bagaimana GIS Membantu Proses Kerja Industri Pertambangan? Kesimpulan Apa itu Geographic Information System? Berdasarkan pengertiannya, Geographic Information System GIS atau Sistem Informasi Geografi SIG adalah suatu alat berbasis komputer yang berfungsi untuk memetakan dan menganalisis hal-hal maupun peristiwa yang terjadi di bumi. Teknologi ini mengintegrasi database umum melalui operasi kueri serta analisis statistik dengan visualisasi yang unik. Sistem ini juga menampilkan aspek geografis dan manfaat analisisnya pada peta. Dalam pengertian lain, GIS adalah serangkaian sistem komputer yang berfungsi untuk menangkap, menyimpan, memeriksa serta menampilkan data mengenai posisi di permukaan bumi. Kemampuan ini menjadikan GIS berbeda dengan sistem lain, sebab penggunaannya lebih unggul bagi perusahaan. Adapun keunggulan dari penggunaan sistem ini, antara lain mampu menjelaskan peristiwa, memprediksi hasil, membuat strategi perencanaan, dan lain sebagainya. Penggunaan GIS dapat membantu membantu pengambilan keputusan dan memecahkan masalah, berdasarkan informasi geografis. Apa itu Geographic Information System Mapping? GIS Mapping atau Pemetaan GIS akan menghasilkan visualisasi informasi geospasial. Terdapat 4 gagasan utama pada sistem ini, yaitu membuat data geografis, mengelola database, menganalisis dan menemukan pola, serta menampilkannya pada peta. Keempat gagasan tersebut, akan membantu pengguna dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan melihat dan menganalisis data pada peta, pengguna akan lebih memahami data tersebut, sehingga akan membantu mereka dalam pembuatan keputusan. Adapun hal tersebut sangatlah penting, sebab pengguna tidak akan sepenuhnya memahami data, apabila mereka tidak melihat hubungannya dengan hal lain pada konteks geografis. Penggunaan GIS dapat menyederhanakan analisis, dengan memberikan hasil yang jelas, sehingga akan membantu mereka dalam melakukan analisis geografis. Komponen Utama Geographic Information System Terdapat beberapa komponen utama yang saling terhubung di dalam penggunaan GIS. Beberapa komponen tersebut sangatlah penting dan harus ada, ketika akan menggunakan sistem ini. Berikut komponen penting pada penggunaan GIS, yaitu 1. Perangkat Keras Hardware Salah satu komponen utama pada GIS adalah perangkat keras atau hardware. Komponen ini adalah pendukung kerja GIS yang berfungsi untuk menjalankan perangkat lunak atau software. Adapun contoh perangkat keras dalam penggunaan GIS, antara lain CPU, monitor, scanner, flash disk, dan lain sebagainya. 2. Perangkat Keras Software Selain Hardware, komponen penting lain pada penggunaan GIS adalah perangkat lunak atau Software. Software Pertambangan berfungsi untuk menyediakan alat untuk menyimpan, menganalisis, serta menampilkan informasi geografis. Terdapat beberapa komponen utama pada Software, yakni Alat untuk memasukkan serta memanipulasi informasi geografis Sistem manajemen dengan berbasis data Alat pendukung kueri, analisis, serta visualisasi geografis Menghubungkan pengguna grafis pada alatnya, sehingga memberikan kemudahan akses 3. Data Komponen penting lain pada penggunaan GIS adalah data. Adapun pengguna dapat memperoleh data geografis dan tabular secara internal, maupun dengan membeli dari para penyedia data komersial. Nantinya, GIS akan mengintegrasikan data spasial dengan sumber data lain, bahkan dengan sistem manajemen basis data tersendiri. 4. People Brainware Manusia sebagai pengguna atau brainware menjadi salah satu komponen penting pada GIS. Dalam hal ini, pengguna memiliki fungsi sebagai pelaksana yang bertanggung jawab pada proses, pengumpulan data, analisis, maupun publikasi data geografis. Selanjutnya, data tersebut akan diproses menjadi peta dengan fungsinya masing-masing. 5. Metode Komponen penting lainnya adalah metode. Dalam hal ini, metode merujuk pada sekumpulan alat, algoritma, serta fungsi pada proses SIG. Ada banyak metode, teknik, serta pendekatan yang digunakan pada penggunaan GIS, antara lain pemasukan data, penyimpanan data, kueri data, visualisasi data, dan lain sebagainya. Metode berfungsi untuk menjaga proses agar tetap sesuai dengan kualitasnya. Baca Juga Software Tambang HashMicro sebagai Solusi Perusahaan Tambang Nikel Tipe Data Geographic Information System Sumber Gambar Data adalah salah satu komponen terpenting pada penggunaan GIS. Terdapat beberapa tipe data yang sering digunakan pada sistem ini, yakni point, line, dan lain sebagainya. Berikut beberapa tipe data yang banyak ada pada GIS 1. Point Data Data point atau titik seringkali digunakan untuk mewakili fitur yang tidak berdekatan dan titik data diskrit. Berdasarkan bentuknya, data ini memiliki dimensi nol, sehingga menjadikannya tidak dapat mengukur panjang dan luas. Fitur data poin dapat membantu mewakili titik abstrak, sehingga penempatannya dapat mewakili lokasi kota atau nama tempat, sebagai contoh sekolah, jembatan dan lokasi gorong-gorong, dan lain sebagainya. 2. Line Data Berdasarkan penggunaannya, line data atau garis berfungsi untuk merepresentasikan fitur linier, seperti sungai dan jalan setapak. Fitur ini hanya memiliki satu dimensi, sehingga menjadikannya hanya berfungsi untuk mengukur panjang. Adapun fitur ini memiliki titik awal dan akhir. Pada penggunaanya, line data memiliki simbol untuk mewakili masing-masing aspek, simbol tersebut dapat dibedakan dengan jenis garis maupun warna, sebagai contoh garis hitam untuk mewakili sungai dan garis putus-putus untuk mewakili hidrologi. 3. Polygon Data Poligon data berfungsi untuk mewakili area, seperti batas kota dengan peta skala besar, hutan, ataupun danau. Dengan fitur dua dimensi, sehingga menjadikannya dapat digunakan untuk mengukur luas dan keliling geografis. Adapun Fitur poligon seringkali dibedakan dengan simbologi pemetaan tematik skema warna, pola, dan skema gradasi. 4. Raster Data Tipe data selanjutnya adalah data raster atau grid data. Berdasarkan fungsinya, data ini merepresentasikan permukaan. Dara raster berbasis sel dan memiliki kategori yang mencangkup udara dan satelit. Terdapat dua jenis data raster, yakni continuous kontinu dan juga discrete diskrit. Adapun contoh data kontinu adalah pengukuran suhu dan ketinggian, sedangkan contoh data diskrit adalah kepadatan penduduk. Bagaimana Cara Kerja Geographic Information System? Sumber Gambar Research Gate GIS menyimpan informasi mengenai dunia sebagai kumpulan lapisan tematik yang saling terhubung oleh geografi. Konsep ini dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan, seperti melacak kendaraan pengiriman, merekam detail aplikasi perencanaan, sebagai pemodelan sirkulasi atmosfer global, dan lain sebagainya. Berikut cara kerja GIS 1. Referensi Geografis Informasi geografis berisikan tentang referensi geografis, baik secara secara eksplisit seperti menggambarkan garis lintang dan bujur, maupun secara implisit yakni dengan menjelaskan alamat seperti kode pos atau nama jalur sensus. Adapun proses dalam mengotomatiskannya disebut geocoding. Referensi geografis dapat membantu para pengguna dalam menemukan berbagai fitur untuk dianalisis, seperti tegakan bisnis, atau peristiwa penting seperti gempa bumi. 2. Model Vektor dan Raster GIS GIS bekerja dengan dua jenis data geografis yang berbeda, yakni vektor dan raster. Pada model vektor, informasi mengenai titik, garis maupun poligon akan terbentuk menjadi kode, untuk selanjutnya tersimpan sebagai sekumpulan koordinat x dan y. Adapun letak pada fitur titik, contohnya lubang bor, dapat digambarkan oleh koordinat x dan y tunggal. Sementara fitur linier, contohnya sungai dan jalan, dapat tersimpan sebagai sekumpulan titik koordinat. Sedangkan untuk fitur poligonal, contohnya wilayah penjualan, dapat tersimpan sebagai loop yang tertutup koordinat. Penggunaan model vektor sangat sesuai untuk menggambarkan fitur diskrit, namun akan kurang cocok untuk menggambarkan fitur yang terus mengalami perubahan, misalnya jenis tanah ataupun biaya aksesibilitas rumah sakit. Selain vektor, terdapat pula model raster. Model ini terdiri atas sekumpulan sel grid seperti gambar atau peta yang telah dipindai. Manfaat Menggunakan Geographic Information System pada Industri Pertambangan Penggunaan GIS dapat membantu penggunanya dalam mengoptimalkan perencanaan, sehingga para pengguna dapat membuat keputusan bisnisnya. Salah satu industri yang dapat menggunakan sistem ini adalah pertambangan. Dengan sistem ini, perusahaan pertambangan memantau alat dan lingkungan hingga menentukan target mineral. Berikut beberapa manfaat penggunaan GIS bagi industri pertambangan 1. Access Map Databases Salah satu manfaat penggunaan GIS pada industri pertambangan adalah membantu mengakses peta database. Sebagian besar informasi pertambangan, tak terkecuali mengenai informasi keuangan dan aset, memiliki komponen spasial yang dapat direpresentasikan ke dalam bentuk peta, sehingga dapat memberikan konteks yang lebih besar. Atas dasar itulah saat ini manajemen dan ekonom mineral memilih untuk menggunakan GIS dalam mengevaluasi perusahaan dan kompetitor. Sebab, GIS dapat mengkonsolidasikan informasi dan membantu membuat keputusan bisnis yang lebih akurat. 2. Target Mineral Potential Penggunaan GIS dapat memberikan keuntungan geografis bagi perusahaan pertambangan, yakni dalam menentukan target potensi mineral. Dengan menggunakan GIS, maka analisis dapat lebih mudah, sebab terbantu oleh penggunaan sistem. Adapun penggunaan GIS juga dapat meningkatkan konteks spasial informasi yang tersedia untuk perencanaan pertambangan dengan memberikan pemahaman mendalam terkait lokasi prospektif. 3. Monitor Assets and Risk Potential Manfaat lain dari penggunaan GIS di industri pertambangan adalah dapat membantu memonitori aset dan potensi terjadinya resiko. Nantinya, berbagai peralatan pertambangan, seperti dozer, dragline, crane, shovel dan lain sebagainya dapat terkelola dengan baik lewat penggunaan GIS dan teknologi GPS. Dengan mengkombinasikan GIS dan GPS, maka pengguna dapat lebih mudah untuk memantau status aset, seperti melacak lokasi truk angkut dan bor untuk memastikan kemiringan pada shovel. Adapun pemantauan atas aset juga dapat terlaksana secara real time. Selain memantau aset, penggunaan GIS juga dapat membantu penggunanya dalam mengantisipasi terjadinya resiko. Dalam industri pertambangan, permasalahan terkait keamanan tambang seringkali terjadi akibat ketidakmampuan operator dalam memantau gambaran keseluruhan. Penggunaan GIS dapat membantu analisis untuk memastikan penempatan ruang perlindungan berada pada jarak yang aman dari lombong produksi, sehingga memastikan para pekerja mendapatkan lokasi yang aman. Dengan demikian, penggunaan sistem ini dapat membantu meningkatkan keamanan bagi para pekerja di industri pertambangan. 4. Reduce Environmental Impact Dengan menggunakan GIS, perusahaan di industri pertambangan juga dapat memantau dampak pekerjaan mereka terhadap lingkungan sekitar. Industri tambang dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kondisi lingkungan sebelum melakukan penambangan. Dengan menggunakan GIS, pengguna dapat menganalisis situasi di lingkungan sekitar, sehingga mereka dapat memetakan tanah, vegetasi, hidrologi permukaan dan air tanah. Oleh sebab itu, penggunaan GIS dapat membantu perusahaan tambang dalam memutuskan keputusan terbaik, melalui analisis terhadap lingkungan. Baca Juga 6 Manfaat Software Mining untuk Kelola Perusahaan Tambang Industri Lain yang Dapat Menggunakan GIS Penggunaan GIS sangat membantu industri pertambangan dalam mengoptimalkan kinerjanya. Selain pertambangan, sistem ini juga dapat membantu berbagai industri lain dalam menentukan perencanaannya. Berikut beberapa industri yang dapat menggunakan GIS, antara lain 1. Health Penggunaan GIS sangat sesuai dalam membantu perencanaan di industri kesehatan. Dalam hal ini, penggunaan GIS dapat membantu merencanakan logistik untuk rumah sakit, seperti dalam menentukan rute tercepat bagi para pasien. Selain itu, penggunaan GIS juga dapat membantu untuk menganalisis wabah penyebaran penyakit di suatu komunitas. 2. Transportation Industri lain yang juga dapat menggunakan GIS adalah transportasi. Penggunaan GIS akan sangat membantu dalam perencanaan maupun logistik jalan raya. Selain itu, penggunaan GIS juga semakin berkembang dan dilengkapi dengan GPS, sehingga dapat sangat membantu mengembangkan industri transportasi. 3. Government GIS juga dapat digunakan dalam kepemerintahan. Dalam hal ini, penggunaan GIS akan sangat membantu dalam pencarian lahan, pemetaan serta perencanaan pembangunan jalan raya dan lain sebagainya. Selain itu, penegak hukum setempat juga dapat menggunakan GIS untuk memantau tanggap darurat serta melacak area yang rawan akan kejahatan. 4. Real estate Industri lain yang dapat menggunakan GIS adalah real estate. Dengan menggunakan GIS, perusahaan real estate dapat lebih mudah dalam menganalisis pasar, ataupun mengevaluasi lokasi rumah membuat zonasi dan lain sebagainya. Hal tersebut akan sangat membantu mereka memperoleh hasil terbaik bagi bisnisnya. 5. Retail Penggunaan GIS juga sangat cocok dalam menjalankan bisnis pertokoan. Melalui penggunaan GIS, para pengusaha dapat menentukan lokasi yang strategis sebelum membangun toko. Nantinya, para pengusaha dapat mengumpulkan informasi ekonomi dan sosial dari penduduk di sekitar lokasi, sebelum memutuskan pembangunan tersebut. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Bagaimana GIS Membantu Proses Kerja Industri Pertambangan? Penggunaan GIS sangat membantu industri pertambangan dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks pada pekerjaannya. Dengan sistem ini, pengguna dapat menjalankan berbagai operasi tambang dengan alat untuk mengkompilasi, menganalisis, menampilkan, memproses, serta mengarsipkan berbagai data penting. Sistem ini akan membantu para pekerja di industri tambang, mulai dari menemukan lokasi tambang, memproduksi, menutup tambang hingga reklamasi, sehingga akan memudahkan dan memaksimalkan kinerja. Nantinya, para mining professional dapat menggunakan sistem untuk meningkatkan produktivitas dan menghemat biaya. Di sisi lain, para insinyur dan staf operasi dapat memanfaatkannya untuk melacak infrastruktur dan mengintegrasikan informasi terkini dengan perencanaan tambang. Adapun facility manager juga dapat menggunakan sistem ini untuk menggabungkan data survei terbaru dengan blok model atau data desain dari perangkat lain. Dengan demikian, penggunaan GIS dapat membantu berbagai kegiatan di industri pertambangan. Baca Juga Software Tambang HashMicro untuk Efektifkan Pengolahan Batubara Kesimpulan Penggunaan Geographic Information System GIS sangat penting dalam pengelolaan industri pertambangan. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mengoptimalkan berbagai kegiatan, mulai dari proses pencarian lokasi, pengelolaan, hingga menutup kembali lokasi pertambangan. Adapun penggunaan Software Mining terbaik dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaannya. Sebagai perusahaan penyedia Software ERP, HashMicro menyediakan Software Mining terbaik yang akan membantu perusahaan Anda. Software Mining HashMicro menyediakan berbagai fitur menarik, seperti membantu memotori keseluruhan proyek, mengontrol kondisi aset secara real time, meningkatkan akurasi produksi tambang, dan lain sebagainya. Dengan Software Mining HashMicro, perusahaan dapat memantau kegiatan para karyawan kapanpun dan dimanapun. Jika Anda tertarik dan ingin berkonsultasi lebih dalam tentang Software Mining, segera jadwalkan demo gratis bersama kami!
Sistem Informasi Geografis Geographic Information System adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. SIG identik dengan penggunaan komputer karena komputer memiliki banyak keunggulan terutama kecepatan dan efisiensi. SIG dijadikan sebagai alat atau media yang digunakan untuk pemetaan dan analisis terhadap berbagai aktivitas di permukaan bumi. Menurut Aronaff 1989 SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta memberi uraian. Menurut Burrough[1] 1986 SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Kang-Tsung Chang [2]2002 SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. Menurut Murai 1999[3] SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Marble [4]1983 SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Bernhardsen[5] 2002 SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data Menurut Gistut[6] 1994 SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Menurut Berry 1988 SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Menurut Calkin dan Tomlison 1984 SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Menurut Linden, 1987 SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan manipulasi, analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Alter SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta. Menurut Prahasta SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Menurut Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Menurut Nico Nathanael 2019 SIG adalah sistem informasi yang mempunyai data berspasial yang diambil berdasarkan letak geografis suatu wilayah untuk proses analisis, penyimpanan dan visualisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer mesin. Sejarah perkembangan 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Prancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan layer. Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS Canadian GIS - SIG Kanada, digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada CLI - Canadian land Inventory - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun overlay, penghitungan, pendijitalan/pemindaian digitizing/scanning, mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersial yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandardisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua 1974-1979" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekadar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran. Konsep Data geografis Data geografis merupakan data yang berkaitan dengan informasi spasial. Jenis data geografis yaitu koordinat dan lokasi. Data geografis berkaitan dengan aspek ruang dan semua fenomena yang terdapat di bumi. Penggunaan data geografis memiliki tujuan tertentu.[7] Sumber informasi dalam data spasial dapat berupa data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survei lapangan, pengukuran teodolit, dan pengukuran sistem pemosisi global. Data spasial dapat berbentuk analog maupun digital. Data geografi juga dapat berbentuk data atribut. Informasi yang diperoleh dari data atribut adalah penjelasan tentang objek geografi. Bentuk informasi dalam data atribut yaitu angka, foto, dan narasi. Data atribut diperoleh melalui metode statistika, pengukuran lapangan, dan sensus.[8] Informasi goegrafis Informasi geografis merupakan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan tentang posisi dari tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Analisa terhadap objek dan lokasi tersebut penting dalam pengambilan keputusan atau demi kepentingan tertentu.[7] Bentuk Sistem informasi geografis konvensional Sistem informasi geografis disajikan secara konvensional melalui peta yang dibuat oleh geograf. Penyajian peta dilakukan dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi informasi yang diperlukan. Peta dijadikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain. Tiap informasi yang diberikan harus dapat menjamin agar setiap orang dapat menangkap ide dari peta yang disajikan. Penyajian peta harus mudah, cepat dan tepat melalui indra penglihatan.[9] Sistem informasi geografis komputerisasi Sistem informasi geografis dalam komputer disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel. Penyajian ini merupakan hasil dari pengolahan digital dengan mempergunakan perangkat lunak pengolah data geografi. Pembuaitan peta dalam sistem informasi geografis yang dilakukan secara komputerisasi memanfaatkan teknologi sistem digital dalam menghasilkan informasi spasial.[10] Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi geografis yaitu prosesor, kapasitas memori, dan ruang penyimpanan data. Pemilihan perangkat keras untuk keperluan sistem informasi geografis didasarkan kepada jenis perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, perangkat keras yang digunakan harus memperhatikan jumlah analisa yang akan dilakukan dan jumlah data yang diperlukan selama analisa.[11] Perangkat Lunak Perangkat lunak dalam sistem informasi geografis umumnya hanya menyajikan beberapa fungsi tertentu. Fungsi ini terbagi menjadi fungsi analisa, manajemen basis data spasial, dan fungsi penyajian data. Pemilihan perangkat lunak untuk sistem informasi geografis harus disesuaikan dengan penggunaan yang diperlukan.[12] Data Dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut atau non spasial. Data Spasial yaitu adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan menyangkut titik koordinat dari fenomena atau keadaan yang terdapat di dunia nyata. Data spasial ini sering disebut pula sebagai data posisi, koordinat atau keruangan. Data atribut atau data non spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptid dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktunya.[13] Pengguna Komponen terpenting dalam sistem informasi geografis adalah pengguna. Pengelolaan analisa yang komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh pengguna. Pada sistem informasi geografi pengguna dibedakan menjadi pelaku analisa dan pengguna informasi. Pelaku analisa harus menguasai beragam disiplin ilmiah terutama geografi, matematika dan statistik. Selain itu, pelaku analisa harus mahir menggunakan komputer. Pengguna informasi merupakan semua orang yang memerlukan informasi geografis.[14] Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis SIG Pada dasarnya pada SIG terdapat lima 5 proses yaitu Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. Manipulasi Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. Query dan Analisis Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. Analisis Overlay Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis. Manfaat SIG Dengan adanya SIG akan memudahkan peneliti atau pihak-pihak yang ingin menggunakan informasi geografis untuk melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.[15] Lihat pula GPS Pelacak kendaraan Pranala luar [1] Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine. - Program Diploma Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh UGM Buana Katulistiwa BK Diarsipkan 2003-11-28 di Wayback Machine. Planet GIS Indonesia Diarsipkan 2011-06-20 di Wayback Machine. - Kumpulan Blog GIS/Geo di Indonesia Forum Remote Sensing dan GIS Indonesia Open GIS Consortium - Konsorsium SIG Terbuka FreeGIS - Software bebas dan data gratis Konsultan GIS PBB Diarsipkan 2017-09-14 di Wayback Machine. Jasa Pemetaan Software Gis Diarsipkan 2011-11-08 di Wayback Machine. GIS Indonesia Contoh Makalah Sistem Informasi Geografis Paper Underground Referensi ^ "Burrough, 1986 Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Oxford University Press, Oxford. - References - Scientific Research Publishing". Diakses tanggal 2023-05-14. ^ Chang, Kang-Tsung 2002. Introduction to Geographic Information Systems dalam bahasa Inggris. McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-238211-2. ^ Remote Sensing. CRC Press. 2014-04-23. hlm. 55–178. ISBN 978-0-429-16248-0. ^ Masser, Ian; Ottens, Henk 2019-09-25. Urban Planning and Geographic Information Systems. Boca Raton CRC Press Taylor & Francis Group , 2019. “A CRC title, part of the Taylor & Francis imprint, a member of the Taylor & Francis Group, the academic division of T&F Informa CRC Press. hlm. 3–28. ISBN 978-0-429-50590-4. ^ Bernhardsen 2007. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS AN INTRODUCTION, 3RD ED dalam bahasa Inggris. Wiley India Pvt. Limited. ISBN 978-81-265-1138-9. ^ Noor Alis Setiyadi, S. KM , M. KM; Sri Darnoto, S. KM; Miftahul Arozaq, S. Si. Sistem Informasi Geografis SIG Kesehatan Masyarakat. Muhammadiyah University Press. ISBN 978-602-361-422-6. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 134. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 3. ^ Hermawan 2009, hlm. 135. ^ Hermawan 2009, hlm. 135-136. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 15-16. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 14-15. ^ Nur Rochmah Dyah Efawan Retza Arsandy 2015. "Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek Dokter Spesialis Di Provinsi Yogyakarta Berbasis Web". Informatika Mulawarman. 10 1 66. ISSN 1858-4853. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 16. ^ Koko Mukti Wibowo Mukti Wibowo, Indra Kanedi, Juju Jumadi 2015. "Sistem Informasi Geografis SIG Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website". 11 1 54. ISSN 1858-2680. Daftar pustaka Ekadinata, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source PDF. Bogor World Agroforestry Centre. ISBN 978-979-3198-42-2. Hermawan, I. 2009. Geografi Sebuah Pengantar PDF. Bandung Private Publishing. Sumantri, dkk. 2019. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System Kerentanan Bencana PDF. Jakarta CV. Makmur Cahaya Ilmu. ISBN 978-602-53845-8-5. Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2020-12-08. Wardiyatmoko, K. Geografi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga. ISBN 979-781-740-7. Indonesia
bagaimanakah teknik penyimpanan dengan geographic system